![]() |
| (Sumber Gambar : Line today) |
Sebagai pembuka, selaku admin, saya
ucapkan selamat untuk sa pu adek-adek yang sudah dinyatakan lulus tahun ini, meski “diluluskan”
lewat jalur corona. Tir apa-apa,
mungkin ini berkat doa dari siswa/i yang datang ke sekolah Senin-Kamis. Ini
tahun keberuntungan bagi mereka yang sebentar lagi jadi mahasiswa. Cie, yang jadi
mahasiswa baru! Ehem…
Jadi begini e! Menjadi mahasiswa baru itu sebenarnya
hal yang menyenangkan. Apalagi ini merupakan tahun ajaran baru. Biasanya di
awal masa perkuliahan, mahasiswa baru akan lebih semangat untuk datang ke
kampus atau bahkan masuk kelas tanpa terlambat sebelum dosen mengisi jam
kuliah. Meskipun selalu dipenuhi tugas kuliah, tapi hal tersebut akan
mendorong mereka untuk mendapatkan IPK yang memuaskan.
Tentu hal ini berbanding
terbalik dengan mahasiswa tingkat akhir yang tinggal menjelang skripsi. Mereka
adalah mahasiwa yang jarang berada di kampus atau jika datang ke kampus pun
untuk menemui dosen pembimbing, tapi tidak semua mahasiswa lama seperti itu.
Paling tidak datang ke kampus, minum kopi di kantin, dan mulai ganda joak sambil pasang muka serius dengan
mahasiswa baru biar dibilang keren, padahal lambung sudah lama rusak parah.
Sambil main free fire, mobil legend, atau PUBG. Jomel jalan terus. Mahasiswa baru mana
tahu nikmatnya waktu berlama-lama di kantin.
Karena semangat
menyongsong kehidupan kampus, mahasiswa baru secara pelan namun pasti akan
menjadi mahasiswa senior. Bertahun-tahun ditempa hidup akan bikin perspektif
mahasiswa baru bergeser, jika tidak mau dibilang berubah. Mimin tidak bermaksud
menakut-nakuti (tapi kamu harus takut) dedek-dedek
mahasiswa baru yang super manja, lucu, imut. dan gemes pengen dicubit.
Dikutip dari Hipwee,
Mimin merangkum beberapa perbedaan mencolok antara mahasiswa lama yang sudah
berkali-kali dapat peringatan Droup Out
(DO) dari kampus dengan mahasiswa baru yang akan melewati masa ospek.
Sebelum lanjut membaca,
Mimin harap; mahasiswa lama yang akrab disapa mahasiswa semester tua jan baper dulu,
kita sedang berhadapan dengan dilema, antara lanjut atau berhenti berjuang
sampai di sini. Sedangkan bagi mahasiswa baru jangan bangga dulu. Ingat, dek; semester awal sendok dan piring di
kos-kos-an hanya bersifat sementara. Masuk semester tiga semuanya hilang dicuri
tetangga kamar.
Oke! Mari kita mulai
melihat perbedaan kedua mahluk serupa tapi tidak sama ini sejak bangun tidur.
Pertama,
mahasiswa baru yang bangun kesiangan pasti langsung melesat bagai kilat. Cepat-cepat
mandi, dandan lalu berangkat ke kampus. Sedangkan mahasiswa tua yang bangun
kesiangan, pasti berpikir; Telat kuliah pagi? Biar su. Semoga dosennya berhalangan dan tidak masuk. Atau paling tidak
ada teman yang tanda tangan di nomor absen saya. Kemarin saya masuk, saya yang
tanda tangan mereka punya. Ngeri melaju.
Hahah
Kedua,
ketika mereka pulang kampung dan ketemu kawan lama.
Mahasiswa baru masih
menyimpan perasaan rindu (dan ingin pamer), girangnya bukan main. Cipika-cipiki. Saling pamer kuliah di
mana dan jurusan apa. Hehe
Mahasiswa tua menyimpan
rasa malu. Mundur pelan-pelan, kalau bisa langsung lenyap dari muka bumi.
Paling mereka juga tanya “Kapan lulus, Kesmoda?”,
atau lebih parah lagi mereka tanya “Kau kerja di mana, Bro?”
Ketiga,
perbedaan mereka juga bisa dilihat dari cara mereka dugem.
Mahasiswa baru paling
senang diajak teman-teman ke cofe.
Karena baru pertama kali. Kalau perlu, latihan joget dulu di kamar sebelum ca'o. Seni! Hahah
Mahasiswa tua, pasti
pikir matang sebelum berangkat.
"Yakin masih mau
dugem?" Tanya teman angkatan yang mau wisuda. Tapi sempat terancam droup out juga.
"Tidak malu dengan
berondong?" Lanjutnya.
Mending duduk gemetar
tulis skripsi, sambil menghayal setelah lulus cari pacar yang mau diajak
berjuang bersama. Kawe ata serius!
Hahaha. Basi.
Keempat,
lain cerita kalau menghadapi UAS
Mahasiswa baru ingin
ujiannya sempurna. UAS pertama menjadi pengalaman yang mendebarkan. Agar dapat
nilai baik, tentunya. Mahasiswa baru mesti belajar dengan sungguh-sungguh.
Minggu tenang dimanfaatkan sebagai minggu belajar.
Lalu bagaimana dengan
mahasiswa tua?
Mahasiswa tua ingin
nilainya sempurna dengan caranya sendiri. Sistem kebut semalam atau manfaatkan
waktu berapa jam sebelum ujian. Minggu tenang jadi minggu tidur. Dan saat itu
biasanya bingung kenapa milih jurusan itu.
Kelima, hari
pertama kuliah pasti seru.
Mahasiswa baru dandan
abis-abis-an. Tebar pesona sana-sini,
percaya kesan pertama adalah segalanya. Ehem. Lucu-lucu! Sedangkan mahasiswa
tua; jeans dan kaos oblong. Tidak urus. Yang penting masih ada stok baju yang
belum benar-benar kotor. Biasanya mahasiswa tua paling malas cuci pakaian.
Kenam,
mahasiswa baru lebih fresh. Bukan
menjadi rahasia umum lagi, kalau seorang mahasiswa baru akan memperhatikan
penampilannya ketika datang ke kampus. Biasanya, atribut yang dikenakan cukup
lengkap dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mulai dari pakaian, aksesoris,
tas, sepatu sampai kaus kaki. Tidak lupa parfum
yang wanginya semerbak. Bahkan seringkali mereka menjadi pusat perhatian para
kaka tingkat karena penampilannya
yang menarik.
Mahasiswa tingkat akhir
biasanya cenderung tidak memperhatikan penampilan mereka seperti ketika mereka
berada di tingkat awal kuliah. Yang terpenting adalah mereka datang ke kampus
dan duduk manis di dalam kelas. Atau bahkan ada yang titip absen seperti yang Mimin
bahas pada poin kedua.
![]() |
| (Sumber gambar : Yukepo.com) |
Ketujuh, soal pemanfaatan uang kiriman juga beda. Mahasiswa baru uangnya menumpuk.
Uang
kiriman orangtua melimpah, tapi tidak tahu mau dihabisin kemana. Palingan beli
paketan buat video call pacar di kota
lain. Sedangkan, mahasiswa tua uangnya menipis; kebutuhannya banyak, tapi tidak
tahu mau dapat uang dari mana. Sampai kecanduan menghayal, tapi lupa kalau
jatah kiriman bulan sudah berakhir di semester delapan, tidak untuk semester
sepuluh.
Kedelapan,
ketika masa pengisian KRS, ini fakta yang
terjadi;
Mahasiswa baru: karena
takut gagal masuk di Sistem Informasi Mahasiswa (SIM) dari ribuan mahasiswa
lain, atau yang sering bikin server
universitas jebol, mahasiswa baru rela begadang menunggu hingga dini hari pada
hari pertama pengisian KRS. Rasanya mereka mengambil semua pilihan mata kuliah
yang banyak itu, biar cepat lulus. Asik, Dedek.
Hahha
Mahasiswa tua pasti tetap
santai. Padahal nilai di semester sebelumnya sangat menjengkelkan, seperti
janji mantan yang hanya manis di awal, pahit di akhir. Jangankan mau KRS.
Jadwal pengisian KRS saja tidak tahu kapan. Setelah tanya sana-sini, waktunya
tinggal beberapa hari lagi. Alih-alih segera mengisi KRS, tetap masih saja
santai, serasa di pantai. Akhirnya…ngisi
di menit-menit akhir dan hampir tidak dapat kelas untuk mengambil kelas tambahan
di semester bawah. Niatnya memang mulia; mau ganti nila E yang super buruk itu
menjadi B atau B+.
Kesembilan,
keduanya
juga punya pilihan pola makan yang berbeda.
Mahasiswa baru; karena
takut sakit, mereka biasanya menjaga pola makan dengan baik. Banyak makan sayur
dan buah, sesuai pesan Mama sebelum berpisah di Bandara. Wkwk
Mahasiswa tua; pertama, tidak perlu menunggu jadi
mahasiswa tua. Pola makan sehat cuma bertahan beberapa bulan. Awalnya pengen
coba semua jenis makanan yang ada di kota tempat mereka kuliah. Kedua, mereka tidak punya waktu untuk
menakar asupan gizi, dan karena terlalu lama, Mama tidak lagi mengingatkan pola
makan sehat.
Kesepuluh, nasib mereka dengan mahasiswa yang berlawanan jenis
juga berbeda.
Mahasiswa baru pengen
gebet semua yang cakep; "Kok pada cakep-cakep sih? Harus digebet semua,
minimal satu harus jadi pacar." Padahal bagi mahasiswa tua untuk dapat
gebetan saja susahnya mau mati, apalagi harus ada pacar. Hahah… Paling
beruntung kalau cuma dijadikan friendzone.
Uh, sedih.
Dan terakhir. Kesebelas, Mimin juga cape cari
refensi. Sebenarnya masih banyak. Sila cari sendiri, jan lupa tulis di kolom
komentar.
Mimin tutup tulisan ini
dengan kisah mereka di malam minggu. Bagi mahasiswa baru, malam minggu, mereka
pasti wajib keluar. Kalau yang di Jogya pasti nongkrongnya di nol kilometer
atau jalan-jalan ke bukit bintang, yang di Surabaya pasti berkeliaran di Taman
Bungkul, yang di Malang nongkrongnya di bukit juga. Mimin lupa nama tempatnya.
Kalau ada yang tahu mohon komentar. Kalau yang di Makassar pasti nongkrongnya
di Pantai Losari, yang di Kupang di Taman Nostalgia. Itu!
Sedangkan mahasiswa tua,
selalu menghabiskan waktu di kos-kos-an. Kalau ada teman main playstation atau nonton bola. Kalau
sendirian nonton Drama Korea, bagi yang cewe. Kasian!
Namun, mahasiswa baru dan
mahasiswa tua juga punya kesamaan. Mereka sama-sama tidak tahu mau melakukan
apa dalam hidup ini. Mereka kadang ragu atau tidak yakin apa yang mau dibuat
dengan kuliah dan setelah kuliah. Mereka sama-sama hanya ingin menikmati momen
di kampus. Dan keduanya sama-sama tidak mau meninggalkan kampus dengan cepat.
Alasannya pasti beragam. Mahasiswa baru mengatakan; "Saya tidak akan
tinggalin kampus ini (terpesona karena suasana kampus dan semangat belajar
menggebu-gebu), sedangkan mahasiswa tua juga demikian: "Saya juga tidak
akan ninggalin kampus ini (dengan nada putus asa). Hehheh
Tapi bagaimana pun juga,
Mimin tetap menghargai teman-teman Mimin yang sudah terlibat mencerdaskan
kehidupan (pemuda) bangsa ini. Love you, Kakak-kakak.’
Salam
Osth Junas|
Laki-laki penyuka anggrek


0 Komentar